Judul : Ngenes! Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat
link : Ngenes! Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat
Ngenes! Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat
loading...
Kapolda Jateng Irjen Rycko menjemput Kompol Aditya Beritaterheboh.com - Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat.
Kapolsek Semarang Tengah Kompol Aditya Mulya Ramadhani masih tak sadarkan diri.
Aditya merupakan korban penyerangan dari pesilat yang terjadi sekitar tiga bulan lalu.
Sejak itu, Aditya tidak sadarkan diri dan mesti dirawat di rumah sakit.
Karena kondisinya yang kritis, pihak keluarga akhirnya membawa Aditya berobat ke Singapura.
Tiga bulan sudah Aditya menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura.
Aditya kini kembali ke tanah air.
Lalu bagaimana kondisinya sekarang?
Anggota polisi korban pengeroyokan anggota PSHT Wonogiri beberapa bulan yang lalu itu dipulangkan dari Singapura ke kediamannya di Semarang Jawa Tengah Indonesia pada, Selasa (17/9/2019).
Didampingi keluarga dan sanak saudara, Aditya yang mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat menjadi Kompol itu disambut langsung oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel beserta jajarannya di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Diketahui Kompol Aditya telah menjalani perawatan intensif selama kurang lebih 3 bulan di Singapore General Hospital (SGH) karena mengalami luka di kepala.
Sebelumnya, Anggota polisi Polda Jateng yang sedianya menjabat sebagai Kapolsek Semarang Tengah Polrestabes Semarang sejak Mei 2019 lalu mengalami musibah pengeroyokan oleh sejumlah anggota PSHT Wonogiri dalam peristiwa bentrok.
Kompol Aditya yang saat itu membantu pengamanan bersama jajaran Polres Wonogiri dikeroyok tak jauh dari lokasi bentrok dan mengalami luka serius pada bagian kepala.
Dua hari menjalani perawatan di ruang ICU RS dr Oen Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, mantan Kompol Aditya tak kunjung sadar.
Keluarga pun berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah dan membawanya ke Singapore.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja mengatakan, setelah menjalani proses perawatan seperti operasi tenggorokan dan saluran pernafasan, Kompol Aditya dipulangkan ke Indonesia untuk menjalani perawatan lanjutan.
"Suatu keanugerahan atas dedikasi tinggi Kompol Aditya. Ia menjadi korban saat melaksanakan tugas pengamanan. Sampai saat ini masih belum sadar menjalani perawatan jalan di Indonesia di bawah pengawasan Bid Dokkes Polda Jateng," terangnya, Sabtu (21/9/2019).
Adapun secara medis, Kompol Aditya dinyatakan sudah melewati fase kritisnya.
Bahkan sebagian anggota tubuhnya sudah bisa digerakkan meskipun belum banyak mengalami perkembangan yang signifikan.
Adapun dalam berkomunikasi, Kompol Aditya masih kesusahan dalam berucap. Sejumlah bahasa isyarat digunakan oleh Aditya kepada keluarga maupun saudara lainnya.
"Sejumlah luka di kepala bagian belakang akibat benda tumpul masih belum bisa ketutup.
Kini Kompol Aditya menjalani pengobatan berjalan dan dari Polri akan membantu sampai Aditya sembuh. Dari tugasnya diistirahatkan guna pengobatan. Sedangkan kasusnya sendiri ditangani oleh Polres Wonogiri," pungkasnya.
Tak Hadir Pelantikan
Dilantik, menjadi kapolsek, perwira polisi ini tak datang karena kondisinya yang memprihatinkan.
Dia adalah Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramdhani.
Aditya sejatinya dilantik menjadi Kapolsek Semarang Tengah.
Namun ia masih tergeletak di rumah sakit dalam kondisi koma sehingga tidak bisa hadir di acara pelantikannya.
Meski demikian, Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji, tetap melantiknya menjadi Kapolsek Semarang Tengah, pada upacara serah terima jabatan di lingkungan Polrestabes Semarang, Sabtu (18/5/2019).
Mulai hari ini, AKP Aditya seharusnya menduduki jabatan Kapolsek Semarang Tengah.
Namun hal itu belum bisa dilakukannya, karena dia menjadi korban pengeroyokan pengikut perguruan silat di Wonogiri.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji menyebutkan, mantan Kasat Reskrim Polres Wonogiri tersebut kini masih menjalani perawatan di Singapura.
Ia diberangkatkan ke Singapura menggunakan pesawat Kamis kemarin.
"Salah satu kapolsek yang akan masuk di lingkungan Polrestabes Semarang ini adalah mantan Kasatreskrim Polres Wonogiri.
Beberapa saat lalu mendapatkan musibah menjadi korban pengeroyokan," sebutnya, Sabtu (18/5/2019).
Abi menyebut akan melakukan koordinasi dengan Kapolda Jateng guna menentukan kebijakan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan.
Sementara waktu, Wakapolsek Semarang Tengah akan menduduki jabatan Kapolsek.
"Saya akan bertanya Kapolda apakah bisa dilakukan penggantian.
Tentu saat sembuh akan diberikan reward dengan jabatan di lingkungan Polrestabes.
"Silakan AKP Aditya bisa memilih," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat,
from Berita Heboh https://ift.tt/2M7ZIoL
via IFTTT
Begitu deh artikelnya Ngenes! Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat
sudah kamu baca sampai selesai. Ngenes! Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan PesilatNah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.
Kamu sekarang membaca artikel Ngenes! Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2019/09/ngenes-sudah-3-bulan-tak-sadarkan-diri.html
loading...
0 Response to "Ngenes! Sudah 3 Bulan Tak Sadarkan Diri, Nasib Memprihatinkan Kapolsek Korban Penyerangan Pesilat"
Post a Comment