Judul : Kasus ASABRI Dan Jiwasraya Dapat Menurunkan Keyakinan Masyarakat
link : Kasus ASABRI Dan Jiwasraya Dapat Menurunkan Keyakinan Masyarakat
Kasus ASABRI Dan Jiwasraya Dapat Menurunkan Keyakinan Masyarakat
loading...
Permasalahan yang sedang terjadi ketika ini kepada perusahaan asuransi milik negara yaitu PT Asuransi Jiwasraya (Persero_ dan PT Asabri (Persero) dianggap dapat menciptakan dogma masyarakat menurun. Bahkan menurunnya dogma tersebut juga dapat berdampak kepada para investor."Pasti, tak hanya besar lengan berkuasa terhadap sektor keuangan tapi tentu juga akan besar lengan berkuasa terhadap sektor riil, bahkan semuanya termasuk di bursa dan sebagainya," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator (Sesmenko) Bidang Perekonomian Susiwijono yang dikutip dari detik.com.
Susiwijono juga mengungkapkan bahwa dogma yaitu hal yang paling penting dalam bisnis keuangan, untuk itu ia juga menyampaikan harus ada upaya yang cepat untuk mengantisipasi duduk masalah yang terjadi pada bisnis keuangan.
"Nah, bersama-sama dengan banyak sekali masalah yang ada ini kita melihat beberapa indikator sektor keuangan juga masih cukup confident, nggak terlalu terpengaruh betul, tapi kita antisipasi dari awal lantaran sektor keuangan kan duduk masalah trust itu penting, sentimen market dan lain sebagainya, lantaran itu memang penting untuk membangun kembali trust itu," tuturnya.
Jiwasraya terjebak dalam saham gorengan yang berakibat pada gagal bayar kepada nasabahnya. Selanjutnya, ada dugaan korupsi di Asabri.
Berdasarkan sumber yang dilansir dari detik.com ada sejumlah saham gorengan yang menciptakan Jiwasraya merugi. Saham-saham gorengan yang dimiliki Jiwasraya sekarang telah menjadi aset dasar (underlying) investasi reksa dana alias tidak investasi saham langsung.
Beberapa saham itu di antaranya PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM).
Akan tetapi, penanaman saham Jiwasraya di saham unggulan (LQ45) malah hanya mencapai 5% dari total 22,4% aset finansialnya yang setara Rp 5,7 triliun.
Kemudian, aset finansial reksa dana sebesar 55,1% atau setara Rp 14,9 triliun, hanya 2% nya saja yang dikelola oleh manajer investasi yang baik.
Demikian pula dengan Asabri. Berdasarkan penelusuran detik.com, mengutip data KSEI dan RTI, ada beberapa portofolio saham Asabri di saham lapis tiga.
Seperti pada saham PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP). Asabri tercatat memegang 1,82 miliar lembar saham atau setara 5,44% dari seluruh modal yang disetor perusahaan.
Kemudian ada saham PT SMR Utama Tbk (SMRU). Asabri memegang 826,7 juta lembar saham SMRU atau setara 6,614%.
Lalu di saham PT Sido Mulyo Tbk (SDMU), Asabri memegang 205 juta lembar yang setara 18,06% dan saham PT Hanson International Tbk (MYRX) sebanyak 4,68 miliar lembar setara 5,4%.
Semua saham itu sekarang merupakan saham gocapan alasannya yaitu harga paling dasarnya berada di level Rp 50 per lembar alias gocap.
Sumber: law-justice.co
Begitu deh artikelnya Kasus ASABRI Dan Jiwasraya Dapat Menurunkan Keyakinan Masyarakat
sudah kamu baca sampai selesai. Kasus ASABRI Dan Jiwasraya Dapat Menurunkan Keyakinan MasyarakatNah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.
Kamu sekarang membaca artikel Kasus ASABRI Dan Jiwasraya Dapat Menurunkan Keyakinan Masyarakat dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2020/01/kasus-asabri-dan-jiwasraya-dapat.html
loading...
0 Response to "Kasus ASABRI Dan Jiwasraya Dapat Menurunkan Keyakinan Masyarakat"
Post a Comment