Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva | Viral Blog | Berita Viral
loading...

Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva

Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva - Hallo PemirsaViral Blog | Berita Viral, Pada Artikel yang kalian baca kali ini dengan judul Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva, kita sudah siapkan artikel ini dan itu dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya ya. mudah-mudahan isi postingan Artikel politik, yang kita tulis ini dapat kalian mengerti ya,selamat membaca.

Judul : Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva
link : Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva

Baca juga


Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva

loading...

goesviralblog.blogspot.com -  CEO Ruangguru Adhamas Belva Syah Devara mengumumkan pengunduran diri sebagai Staf Khusus Milenial Presiden Joko Widodo, Selasa (21/4/2020).

"Berikut ini saya sampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah saya sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020 dan disampaikan langsung ke Presiden pada 17 April 2020," kata Belva melalui akun instagram miliknya pada Selasa.

Belva mengakui pengunduran dirinya dipicu oleh keikutsertaan perusahaan miliknya Ruang Guru dalam program Kartu Prakerja yang mendapat banyak kritik dari masyarakat.

Alumnus dari 3 universitas Amerika Serikat yaitu Massachusetts Institute of Technology, Stanford University dan Harvard University itu menjelaskan, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Karenanya, dia mengklaim tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.

Dia mengakui, kalau skandal itu menjadi polemik berkepanjangan, dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Presiden Jokowi  dalam menghadapi masalah pandemi covid-19.

"Saya berterima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memahami dan menerima pengunduran diri saya. Walau singkat, sungguh banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapatkan dari pekerjaan sebagai Stafsus Presiden," tambah Belva.


Pria kelahiran 30 Mei 1990 itu mengaku ia merasakan betul bagaimana semangat Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan.

Karenanya, kata dia, di mana pun dan posisi apa pun ia bekerja, tetap berkomitmen mendukung Presiden Jokowi dan pemerintah untuk memajukan NKRI.

"Dengan ini, saya juga ingin menjelaskan bahwa saya tidak dapat merespons pertanyaan-pertanyaan media dalam beberapa hari terakhir. Saya ingin fokus dalam menyelesaikan hal ini terlebih dahulu. Terima kasih untuk teman-teman yang telah menghormati dan menghargai keputusan saya tersebut," ungkap Belva.

Ia pun sempat menyampaikan harapannya agar Indonesia dapat segera keluar dari masalah pandemi yang berat ini.

Salah satu pendiri Ruangguru sekaligus Chief of Product & Partnership Ruangguru Iman Usman ikut mengonfirmasi pernyataan Belva tersebut.

"Ya pernyataan (mundur) itu benar," kata Iman saat dihubungi Antara.

Sebelumnya Melalui akun Twitter miliknya, Belva menuliskan bahwa ia tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tersebut dan tidak tahu menahu soal keikutsertaan Ruangguru dalam program kartu Prakerja.

Warganet ramai menyoroti keikutsertaan Ruangguru dalam kartu Prakerja berasal dari cuitan Twitter Rachland Nashidik.

Politisi Partai Demokrat ini menyebut mengkritik keras penunjukan Skill Academy oleh Ruangguru sebagai penyedia pelatihan online di program tersebut.


Program Kartu Pra Kerja adalah program pemerintah untuk menyiapkan sumber daya manusia Indonesia sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Bentuknya pelatihan online dan tatap muka.

Setiap peserta akan mendapatkan dana sebesar Rp3,55 juta selama 4 bulan. Dana ini untuk bayar pelatihan dan membeli sembako. Program Pra Kerja menyasar 5,6 juta orang dengan anggaran Rp20 triliun.(suaracom/artikel asli)


Begitu deh artikelnya Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva

sudah kamu baca sampai selesai. Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat BelvaNah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.

Kamu sekarang membaca artikel Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2020/04/mundur-dari-stafsus-jokowi-terkait_21.html
loading...

0 Response to "Mundur dari Stafsus Jokowi Terkait Polemik soal Kartu Prakerja, Begini Curhat Belva"

Post a Comment

loading...

Viral Terupdate