Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup | Viral Blog | Berita Viral
loading...

Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup

Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup - Hallo PemirsaViral Blog | Berita Viral, Pada Artikel yang kalian baca kali ini dengan judul Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup, kita sudah siapkan artikel ini dan itu dengan baik untuk kalian baca dan ambil informasi didalamnya ya. mudah-mudahan isi postingan Artikel berita, Artikel CORONA, yang kita tulis ini dapat kalian mengerti ya,selamat membaca.

Judul : Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup
link : Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup

Baca juga


Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup

loading...

goesviralblog.blogspot.com - Satpam RSUP dr Kariadi Semarang merepotkan warga Dusun Krajan, Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan. 

Sebanyak 500 orang di dua RT di Dusun Krajan, Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah terpaksa harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari menyusul salah satu warganya dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, pasien positif corona yang berprofesi sebagai satpam di RSUP dr Kariadi Semarang tersebut sempat pulang empat hari di kampung halamannya dengan berbagai aktivitasnya.

"Ada sekitar 500 orang kami minta isolasi mandiri di rumah masing-masing," terang Kepala Desa Panunggalan, Moch Pujiyanto saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (16/4/2020).

Dijelaskan Pujiyanto, karantina mandiri yang berlangsung sejak Selasa (14/4/2020) lalu itu atas dasar kesadaran masyarakat sendiri.

Isolasi mandiri juga diikuti dengan langkah penutupan akses jalan di dua RT tersebut.

Ratusan orang yang dikarantina tersebut dipastikan tidak keluar rumah hingga 14 hari.

Pun demikian juga tidak diperkenankan ada orang bertamu kecuali ada kepentingan mendesak.

"Kebetulan mayoritas petani dan sisanya pekerja swasta, serabutan juga libur.

Kalau mau ke sawah silakan, tapi hanya ke bekerja di sawah dan tak boleh kemana-mana.

Untuk logistik sementara warga bermodalkan sendiri.

Bisa juga pesan makanan, ada kurirnya. Kami masih nunggu bantuan pemerintah," kata Pujiyanto.

Sementara itu Kapolsek Panunggalan, AKP Wibowo, menambahkan, akses jalan di kawasan isolasi mandiri tersebut dialihkan menjadi satu titik untuk memudahkan pengawasan.

"Lokasi isolasi ditutup baik jalan kampung maupun jalan tikus.

Dilibatkan juga para tokoh masyarakat dan relawan untuk berjaga dan berkeliling," kata Pujiyanto.

Nekat pulang


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo, mengatakan, warga Kecamatan Pulokulon, Grobogan, Jateng yang dinyatakan positif Covid-19 sejatinya sedang dalam masa menjalani isolasi mandiri.

"Namun belakangan, yang bersangkutan justru pulang ke kampung halamannya di Desa Panunggalan pada hari Jumat (10/4/2020) lalu," terang Slamet saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/4/2020).

Slamet menjelaskan, pasien Covid-19 kedua di Grobogan ini adalah seorang pemuda berusia 24 tahun yang bekerja sebagai satpam di RSUP dr Kariadi Semarang.

Sebelumnya orang ini sempat mengalami gejala seperti terpapar Covid-19 dan akhirnya dirawat di ruang isolasi rumah sakit di tempatnya bekerja.

Setelah beberapa hari dirawat, kondisinya sudah membaik dan diperbolehkan pulang untuk menjalani isolasi mandiri.

Sebelum pulang dari rumah sakit, satpam tersebut sudah sempat diambil sampel lendirnya untuk diuji laboratorium.

Seusai pulang dari rumah sakit, yang bersangkutan sempat beberapa hari menjalani isolasi mandiri di rumah dinas direktur RSUP dr Kariadi.


Kemudian, pada Jumat (10/4/2020), ia justru nekat mudik ke kampung halamannya.

"Jadi, harusnya masih menjalani isolasi mandiri. Namun, malah balik kampung dengan alasan ada hajatan 40 hari meninggalnya ibunya," ungkap Slamet.

Menurut Slamet, selama berada di kampung, ia sempat kontak dengan banyak orang, selain keluarga dan kerabatnya.


Pada Minggu (12/4/2020) dan Senin (13/4/2020) kemarin, ia sempat olahraga bola voli dengan teman-temannya di kampung.

Kemudian, di rumahnya juga sempat ada hajatan peringatan 40 hari kematian ibunya.

Namun, dalam prosesi ini tidak mengundang orang karena nasi bancakannya dibagikan. Satpam itu yang mengantarkannya ke rumah-rumah tetangganya.


Positif Covid-19 Pada Selasa (14/4/2020) hasil uji swab keluar dan menyatakan kalau yang bersangkutan positif Covid-19.

Setelah menerima informasi ini, pihaknya langsung melakukan penjemputan dan membawanya kembali ke RSUP dr Kariadi Semarang serta melakukan kontak tracing.

"Tracing masih diupayakan. Selain keluarga, ada banyak orang yang sempat kontak dengan orang itu. Nanti, mereka akan kita rapid test," ucap Slamet.

Artikel ini telah tayang di Kompascom dengan judul "Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup"/artikel asli



Begitu deh artikelnya Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup

sudah kamu baca sampai selesai. Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses DitutupNah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.

Kamu sekarang membaca artikel Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2020/04/satpam-positif-corona-nekat-mudik-500_17.html
loading...

0 Response to "Satpam Positif Corona Nekat Mudik, 500 Orang Sekampung Jalani Karantina Mandiri, Semua Akses Ditutup"

Post a Comment

loading...

Viral Terupdate