Judul : Patut Bangga 8 Rekor Tertua di Dunia ini Ternyata Berasal dari Indonesia
link : Patut Bangga 8 Rekor Tertua di Dunia ini Ternyata Berasal dari Indonesia
Patut Bangga 8 Rekor Tertua di Dunia ini Ternyata Berasal dari Indonesia
loading...
Indonesia merupakan negara yang miliki keragaman dari segala bidang. Tidak heran, banyak negara lain yang mencoba menguasai negara ini pada era penjajahan. Bahkan sekarang ini, tidak sedikit dari negara-negara dunia yang melakukan investasi di Indonesia.
Selain kaya akan sumber daya alamnya, Indonesia juga memiliki beberapa rekor yang masuk kategori tertua di dunia. Penasaran seperti apa saja rekor-rekor paling tua dunia yang berasal dari Indonesia? Simak daftarnya berikut ini, seperti yang dikutip dari boombastis.com.
1. Piramida Sekaligus Candi Tertua di Dunia
Walaupun sudah ada sejak beribu-ribu tahun lalu, namun baru beberapa tahun belakangan ini saja, Situs Gunung Padang mulai dipelajari secara menyeluruh oleh para arkeolog baik dari Indonesia ataupun dari luar negeri. Satu hal yang menarik perhatian banyak pihak adalah diperkirakan Situs Gunung Padang merupakan salah satu jenis piramida yang umurnya lebih tua dari piramida tertua di Mesir dan dapat dikatakan sebagai piramida paling tua sejagat.
Dari hasil penelitian berdasarkan penanggalan karbon atau carbon dating, Situs Gunung Padang diperkirakan dibuat sekitar 20 ribu tahun lalu, sedangkan piramida paling tua di Mesir dibangun sekitar 5 ribu tahun lalu.
Dr Danny Hilman, salah seorang peneliti yang juga pakar geologi pernah menyatakan bahwa situs yang terletak di antara gunung berapi dan didirikan di atas ketinggian 885 dpl ini dibangun dengan cara menumpuk bebatuan vulkanis yang besar dan sangat berat. Belum diketahui bagaimana cara orang-orang terdahulu membawa bebatuan berat dan besar tersebut ke atas bukit di mana Situs Gunung Padang berada.
2. Lukisan gua tertua di dunia
Jika sebelumnya ada klaim yang mengatakan bahwa gambar atau lukisan gua tertua di dunia berasal dari El Castillo, Spanyol yang berusia sekitar 37.300 tahun, ternyata hal tersebut terbantahkan dengan hasil uji karbon pada lukisan tangan yang berada di Leang Timpuseng, kawasan Karst Maros, Sulawesi. Lukisan ini diperkirakan berusia 39.900 tahun.
Tentunya untuk menentukan dan memutuskan umur dari lukisan tangan tersebut bukan asal-asalan dan dilakukan orang biasa, karena penelitian tersebut melibatkan para ahli dari Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Balai Peninggalan Cagar Budaya Makassar, Universitas Wollongong dan Universitas Griffith, Australia dari tahun 2011 sampai 2013.
Dijelaskan pula bahwa orang-orang purba yang mendiami daerah Maros tersebut sudah dapat melukis secara figurative dengan obyek hewan dan cap tangan. Bahkan penelitian tersebut sempat menghebohkan banyak pakar arkeologi dari berbagai negara setelah hasil penelitiannya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional, Nature, pada edisi 9 Oktober 2014.
3. Ras tertua di dunia
Banyak anggapan bahwa ras tertua di dunia berasal dari Afrika, yaitu berasal dari suku San yang hidup di daratan tersebut sejak puluhan ribu tahun lalu. Akan tetapi menurut Dr Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang pakar paleontologi dan geologi berdarah Jerman-Belanda yang melakukan penelitian terhadap Homo erectus pada 1678 mengatakan bahwa ras tertua di dunia ternyata adalah Ras Nusantara. Hal tersebut tercatat secara detail di Anthropoaleontologi Von Koningswald, Geologi Van Bemmelen, Purwayuga Pangeran Wangsakerta.
Menurutnya, pada dasarnya semua manusia modern di bumi ini berasal dari satu keturunan yaitu Ras Nusantara atau yang dikenal dengan nama lain Austronesia dan mendiami kepulauan yang bernama Dwipantara atau nama lain dari Indonesia sekarang ini.
Manusia modern pertama yang lahir di muka bumi ini berasal dari generasi Meganthropus paleo nusantaranicus yang menjadi cikal bakal lahirnya generasi Hominid dan Homo sapiens. Generasi ini diperkirakan sudah hidup di muka bumi sejak 1-4 juta tahun lalu. Bahkan banyak fosil dari manusia purba tertua di dunia yang ditemukan di Indonesia, salah satunya di Situs Trinil dan Sangiran.
4. Goresan seni cangkang tertua di dunia
Jika lukisan gua tertua di dunia ada di Leang Timpuseng, kawasan Karst Maros, Sulawesi, goresan seni cangkang tertua di dunia berasal dari Situs Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Penemuan torehan cangkang tertua ini merupakan hasil dari penelitian Josephine CA Jordens, seorang peneliti Fakultas Arkeologi di Universitas Leiden, Belanda.
Dalam melakukan penelitian tersebut bersama rekan-rekannya, Josephine menemukan ada goresan di permukaan cangkang kerang air tawar yang masuk dalam spesies Pseudodon vondembuschianus trinilensis. Setelah melakukan analisis, Josephine berhasil menemukan bahwa goresan tersebut dibuat sekitar 500 ribu tahun lalu.
Goresan itu berupa perforasi atau lubang-lubang kecil dengan ukuran beberapa millimeter yang diperkirakan dibuat oleh manusia purba ketika ingin membuka cangkang kerang yang keras tersebut menggunakan benda-benda tajam, seperti gigi ikan hiu atau sejenisnya.
Setelah berhasil membukanya, orang purba pada zaman itu menggunakan cangkang kerang itu sebagai media untuk membuat karya seni dengan menorehkan atau menggores permukaannya secara zig-zag dan tidak putus-putus. Sayangnya, belum diketahui apa maksud dari setiap goresan yang dibuat tersebut.
5. Suku tertua di dunia
Siapa sangka ternyata menurut penelitian yang dilakukan oleh Tim Bennet Bronson yang kemudian ditindaklanjuti oleh Dr Bennet Bronson dari Amerika Serikat bersama bersama tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta tahun 1973, mengemukakan bahwa suku tertua di dunia berasal dari Indonesia, yaitu Suku Kerinci.
Suku Kerinci merupakan suku asli yang hidup dan mendiami wilayah di sekitaran Kabupaten Kerinci, Jambi dan menurut Tim Bennet Bronson, suku ini sudah ada di tempat tersebut sejak lebih dari 10 ribu tahun lalu. Menurut Tim, Suku Kerinci awalnya tidak memiliki nama paten yang digunakan sebagai identifikasi kesukuan mereka sampai akhirnya masuk orang-orang dari Suku Proto-Melayu ke daerah mereka.
Nama Kerinci sendiri diambil dari Bahasa Tamil yang merupakan nama sebuah bunga yang hanya tumbuh di Indoa Selatan di atas ketinggian 1.800 mdpl dan mekar hanya sekali dalam 12 tahun, yaitu Kurinji (Strobilanthes kunthiana). Dengan logat dan pelafalan lidah orang setempat, nama Kurinji berganti menjadi Kerinci.
Tidak hanya para ahli di atas saja yang pernah melakukan penelitian, beberapa pakar lain juga pernah meneliti hal yang sama, seperti yang dilakukan oleh Kern pada tahun 1889 atau Sarasin pada tahun 1982. Dalam penelitian mereka orang-orang di daerah tersebut yang dikenal dengan nama “Kecik Wok Gedang Wok” ini menerima kedatangan Suku proto-Melayu sekitar 4.000 SM dan terjadi percampuran darah antara suku asli dengan pendatang. Hal ini membuat Suku Kerinci asli perlahan-lahan menghilang.
6. Seni budaya layang-layang tertua di dunia
Jika ada anggapan bahwa layang-layang tertua di dunia berasal dari Cina, Jepang atau Mesir, maka hal tersebut mungkin dapat dibantah dengan kajian analisis Wolfgong Bick, seorang Consultant of Kite Aerial Photography Scientific Use of Kite Aerial Photography terkait jenis laying-layang tertua di dunia pada tahun 1997.
Dalam penelitiannya, Wolfgong mengatakan bahwa masyarakat di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara sudah memiliki budaya untuk menerbangkan layang-layang yang dinamakan Kaghati Kolope sejak sekitar 4.000 tahun lalu. Sebagai pembuktian, Wolfgong berhasil temukan lukisan prasejarah dengan menggunakan tinta merah di dinding Gua Sugi Patani, Desa Liangkobori, Pulau Muna yang menggambarkan seseorang sedang bermain layang-layang.
Hasil temuannya tersebut kemudian dipublikasikan pada sebuah artikel berjudul “The First Kiteman” yang dimuat dalam sebuah majalah di Jerman pada tahun 2003 silam. Dan, hasil penelitian tersebut menjadi penampik bahwa seni budaya layang-layang tertua yang awalnya diklaim berasal dari Cina pada 2.400 tahun lalu tersebut adalah salah.
Layang-layang yang dibuat oleh masyarakat di Pulau Muna menggunakan bahan dasar alami, seperti daun Kolope (daun Gadung) yang dikeringkan dan pada bagian ujung-ujungnya dipotong, kemudian satu persatu disulam dengan menggunakan lidi yang terbuat dari bambu. Sedangkan tali layang-layangnya sendiri dibuat dari serat nanas hutan yang banyak ditemukan di pulau tersebut.
7. Band rock tertua di dunia
Jika ada yang merujuk bahwa band rock tertua di dunia adalah The Beatles atau The Rolling Stones, maka anggapan tersebut adalah salah karena band rock paling tua sejagat berasal dari Maluku, yaitu The Tielman Brothers. Band rock yang menjadi legenda dan panutan band-band lain di era 50-an ini digawangi oleh Andy Tielman (lead guitar, vocal), Reggie Tielman (rhythm guitar, vocal), Phonton Tielman (double bass, vocal) dan Loulou Tielman (drums, vocal).
Penampilan mereka pertama kali di Belanda sekaligus sebagai permulaan karir dari personel The Tielman Brothers memukau publik setempat, bahkan ketenarannya secara cepat menyeruak ke daratan Eropa dan sekitarnya. Bahkan karena ketenarannya itu, konon Paul Mc Cartney, salah seorang personel The Beatles mengagumi The Tielman Brothers dan banyak musik-musik mereka yang mengadopsi ciri khas dari lagu ciptaan band rock asal Indonesia ini.
Dengan munculnya The Tielman Brothers sebagai band rock pertama di dunia yang menyajikan jenis musik baru dengan aksi atau gaya panggung nyeleneh dari musisi-musisi pada umumnya di era tersebut, banyak pula bermunculan band-band yang meniru mereka dari berbagai negara.
8. Seni tato tertua di dunia
Menilik dari sejarah, banyak anggapan bahwa seni tato berasal dari Mesir atau juga di suatu masa ketika mumi “The Ice Man” masih hidup. Sayangnya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena justru seni tato tertua di dunia berasal dari Mentawai. Seni tato Mentawai ini sudah dipraktikkan sejak 1.500 – 500 SM.
Bagi masyarakat Mentawai, tato bukan digunakan sebagai ajang gaya-gayaan agar terlihat kekinian, akan tetapi lebih sebagai budaya dan identitas setiap anggota keluarga. Menurut budaya Mentawai, rajah yang ada di tubuh diibaratkan sebagai baju yang setiap guratannya memiliki makna yang berbeda-beda.
Untuk memiliki sebuah tato, maka persiapan yang harus dilakukan membutuhkan waktu sangat lama, hingga berbulan-bulan dan seseorang yang akan dirajah kulit tubuhnya harus mengikuti berbagai upacara adat dan tidak boleh melanggar pantangan yang diberikan. Setelah lulus, maka Sipatiti atau sang pembuat tato terpilih baru dapat membuatkan gambar dan goresan pada tubuh orang yang bersangkutan.
Ternyata ada banyak sekali rekor tertua di dunia yang berasal dari Indonesia yang jarang diketahui orang, bukan?
@Boombastis.com
Begitu deh artikelnya Patut Bangga 8 Rekor Tertua di Dunia ini Ternyata Berasal dari Indonesia
sudah kamu baca sampai selesai. Patut Bangga 8 Rekor Tertua di Dunia ini Ternyata Berasal dari IndonesiaNah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.
Kamu sekarang membaca artikel Patut Bangga 8 Rekor Tertua di Dunia ini Ternyata Berasal dari Indonesia dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2016/12/patut-bangga-8-rekor-tertua-di-dunia.html
loading...
0 Response to "Patut Bangga 8 Rekor Tertua di Dunia ini Ternyata Berasal dari Indonesia"
Post a Comment