Judul : Seorang Bocah bertaruh nyawa demi selamatjan adik dan neneknya sat gempa palu
link : Seorang Bocah bertaruh nyawa demi selamatjan adik dan neneknya sat gempa palu
Seorang Bocah bertaruh nyawa demi selamatjan adik dan neneknya sat gempa palu
loading...
nagaqqhoki.com - Di bawah pohon rindang belakang Rumah Sakit Wirabuana Palu terdengar suara tangis anak kecil. Saat ditelusuri, nyatanya suara tangisan tersebut dari seorang anak kecil di dalam tenda darurat.Setelah menyelusuri tenda ini dan menyapanya, Faras (8) tiba-tiba saja berhenti dari isak tangisnya. Ibunya dengan sabar di sampingnya sambil menyuapi makan. Sementara Roni (37), ayah Faras, terlihat sedang bermain bersama empat orang anaknya yang lain, yaitu Lina (9), Sita (7), Faris (5), dan Fatah (2). Roni pun menceritakan bagaimana Faras, anak keduanya itu, dapat menyelamatkan dua orang adik dan neneknya yang saat itu bersamanya di Jalan Maleo, Kecamatan Mantikulore, Palu, Sulawesi Tengah.
“Si Faras waktu itu lagi di rumah bersama dua adiknya, Fatah dan Faris, dengan neneknya. Saya dan istri lagi di luar rumah saat itu, nah dua anak saya yang wanita lagi shalat di masjid,” ucap Roni di Rumah Sakit Wirabuana, Jalan Sisimangaraja, Palu Timur, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/1/2018). BRoni menceritakan, saat gempa Faras sedang bermain di luar rumah. Ia pun langsung memanggil dua adik dan ibunya untuk keluar.
“Dia (Faras) saat tahu gempa ia ke dalam rumah menarik dua adiknya dan nenek keluar rumah,” ucap Roni. Saat ingin membawa dua adik dan neneknya keluar dari rumah, Farasa malah kesulitan membuka pintu rumah. Kemudian, ia berusaha membuka kunci rumahnya. Saat pintu mulai terbuka, bangunan rumah malah roboh dan akan menimpa dua adik dan neneknya. Dengan cepat, Faras mendorong adik-adik dan neneknya ke belakang agar tidak terkena tembok rumah. “Jadi yang di depan itu si Faras lagi berusaha buka pintu, lalu adiknya dan neneknya dia lihat ada plafon bangunan akan runtuh mengenai kepala adiknya.
Lalu dia dorong langsung hingga menimpa kakinya,” ujar Roni. Ketika kakinya terjepit di reruntuhan bangunan itu, ia langsung menyuruh adik dan neneknya pergi untuk menyelamatkan diri. “Dia bilang ‘sudah pergi sana lari, mau rubuh rumah ini’ ucap Faras ke adik-adiknya dan neneknya. Setelah adik-adik dan neneknya pergi, Farasa langsung berteriak minta tolong karena kesakitan dan itu berlangsung selama 1 jam. “Setelah itu saya ke pengungsian cari anak saya, lalu saya lihat kok Faras tidak ada. Kemudian neneknya nangis ke saya bilang ke saya suruh jemput si Faras masih terjepit,” ucap Roni. Roni yang panik langsung minta bantuan untuk mengeluarkan anaknya yang terjepit di antara reruntuhan bangunan.
“Saya lihat anak saya teriak kesakitan terjepit, lalu diangkat sama petugas TNI dan Faras langsung peluk saya ketakutan,” ujarnya. Saat itu juga Rono membawa anaknya ke Rumah Sakit Wirabuana untuk ditangani dokter. “Saya bawa ke dokter Faras saat itu, saya lihat kakinya sudah berdarah-darah. Dokter langsung bilang ke saya menyetujui anak saya dioperasi dikasih pen agar kakinya tidak patah,” ucap Faras. Selamat dari
Sampai sekarang, Faras masih mengalami trauma mendalam. “Masih trauma dia. Kalau ada goyangan sedikit, dia langsung nangis bilang ke saya jangan tinggalin saya lagi papa,” ucap Roni.
Begitu deh artikelnya Seorang Bocah bertaruh nyawa demi selamatjan adik dan neneknya sat gempa palu
sudah kamu baca sampai selesai. Seorang Bocah bertaruh nyawa demi selamatjan adik dan neneknya sat gempa palu Nah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.
Kamu sekarang membaca artikel Seorang Bocah bertaruh nyawa demi selamatjan adik dan neneknya sat gempa palu dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2018/10/seorang-bocah-bertaruh-nyawa-demi.html
loading...
0 Response to "Seorang Bocah bertaruh nyawa demi selamatjan adik dan neneknya sat gempa palu "
Post a Comment