Judul : Anak Buah Prabowo Sebut Serikat Pekerja BUMN Bakal Geruduk Kantor BIN. Ini Tuntutannya Pada Jokowi
link : Anak Buah Prabowo Sebut Serikat Pekerja BUMN Bakal Geruduk Kantor BIN. Ini Tuntutannya Pada Jokowi
Anak Buah Prabowo Sebut Serikat Pekerja BUMN Bakal Geruduk Kantor BIN. Ini Tuntutannya Pada Jokowi
loading...
“Copot Kepala BIN (Budi Gunawan) karena sudah merugikan nama baik BUMN yang sudah dikelola secara baik oleh karyawan BUMN,” papar kata Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, Selasa malam (20/11/2018).
Desakan pencopotan Budi Gunawan oleh Arief Pouyuono adalah sebagai respons pernyataan BIN soal temuan 41 masjid di lingkungan pemerintah yang terpapar radikalisme yang didapat dari hasil survei oleh Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) Nahdlatul Ulama.
“Karena tuduhan BIN tersebut, berdampak negatif terhadap kinerja BUMN yang sudah sangat bagus saat ini,” tambah Arief.
Arief pun mengungkapkan akan mengerahkan seluruh karyawan BUMN untuk berdemo ke kantor BIN mendesak pencabutan pernyataan tersebut dan Presiden segera mencopt Budi Gunawan.
“Jika tidak ada respons, kami akan mengkonsolidasi kawan-kawan pekerja BUMN untuk melakukan aksi demo kepung kantor BIN,” jelas Arief.
BIN Sebut Ada 50 Penceramah Berpaham Radikal
Badan Intelijen Negara (BIN) mengatakan ada 50 penceramah yang menyebarkan paham radikal di 41 masjid. Para penceramah itu sudah didekati.
"Tidak banyak, sekitar 50-an. Ini masih terus kita dekati mudah-mudahan ini bisa," kata jubir Kepala BIN, Wawan Hari Purwanto, di Restoran Sate Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (20/11/2018).
Wawan mengatakan ada tiga kategori radikal, yakni rendah, sedang, dan tinggi. BIN punya pendekatan yang berbeda dari tiap kategori tersebut.
"Kalau yang rendah ya masih dalam kategori yang masih ditolerir nilainya. Kalau sedang sudah mulai mengarah ke kuning, kuning itu perlu disikapi lebih. Tapi yang merah artinya sudah parahlah, ini perlu lebih tajam lagi untuk bagaimana menetralisir keadaan," ujarnya.
Dia menerangkan kategori tinggi atau merah itu di antaranya menunjukkan sikap simpati kepada ISIS atau kelompok Abu Sayyaf di Marawi, Filipina. Mereka juga mempengaruhi sikap publik.
"(Merah) sudah mendorong ke arah gerakan yang lebih seperti simpati ke ISIS dan Marawi, membawa aroma konflik di Timur Tengah ke sini. Jadi mengutip ayat-ayat perang, misalnya, sehingga menimbulkan pengaruh ke emosi, sikap, tingkah laku, opini, dan motivasi publik," paparnya.
Wawan menyebut pihaknya sudah melakukan pendekatan terhadap para penceramah tersebut. Dia mengatakan ada upaya dari hati ke hati untuk membuat perubahan.
"Selama ini kita lakukan pendekatan dan dialogis, kita ingin memberikan literasi, ini kan persoalan yang perlu diliterasi dan kesalahpahaman begini bisa terjadi di mana saja, oleh karenanya tetap harus ada upaya dari hati ke hati itu ada perubahan, karena kita perlu menjaga keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Wawan mengatakan BIN melakukan pendekatan dengan berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
DMI: Bukan Masjid yang Radikal, tapi Kelompok Tertentu
BIN menyebut sebanyak 41 dari 100 masjid yang ada di lingkungan kementerian, lembaga, dan BUMN terpapar radikalisme. Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengatakan bukan masjid yang bernuansa negatif, melainkan orang-orang tertentu.
"Catatan bagi saya, bahwa masjid itu tempat suci, tidak mungkinlah masjid itu akan ada nuansa negatif. Tapi yang negatif itu orang-orang yang mengisi. Kalau masjidnya ya pasti itu rumah Allah, tempat suci. Jadi kita harus jaga bersama. Jaga kebersihannya, supaya umat yang datang beribadah nyaman. Termasuk umat Islam yang taat beribadah juga kebersihan hati kita," kata Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2018).
Menurut Syafruddin, pernyataan BIN tak ditujukan ke masjid, tapi individu yang menyebarkan paham radikal.
"Saya rasa apa yang disampaikan oleh aparat, apa pun yang disampaikan, bahwa ada unsur-unsur kegiatan radikalisme, tidak ditujukan ke masjid. Bukan masjid, tapi orang-orangnya, individu-individu, atau kelompok-kelompok. Kalau masjid clear. Masjid itu, saya yakin, saya jamin clear. Bukan itu yang dimaksud BIN. Maksudnya itu orang-orangnya. Itu bahasanya saja," kata dia.
Syafruddin mengatakan monitoring masjid atau pencegahan dari paham radikal harus dilakukan pemerintah, dalam hal ini aparat. Sebab, menurut dia, DMI tak punya 'tenaga' untuk memonitor masjid.(detik.com/pojoksatu.id)
Begitu deh artikelnya Anak Buah Prabowo Sebut Serikat Pekerja BUMN Bakal Geruduk Kantor BIN. Ini Tuntutannya Pada Jokowi
sudah kamu baca sampai selesai. Anak Buah Prabowo Sebut Serikat Pekerja BUMN Bakal Geruduk Kantor BIN. Ini Tuntutannya Pada JokowiNah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.
Kamu sekarang membaca artikel Anak Buah Prabowo Sebut Serikat Pekerja BUMN Bakal Geruduk Kantor BIN. Ini Tuntutannya Pada Jokowi dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2018/11/anak-buah-prabowo-sebut-serikat-pekerja.html
loading...
0 Response to "Anak Buah Prabowo Sebut Serikat Pekerja BUMN Bakal Geruduk Kantor BIN. Ini Tuntutannya Pada Jokowi"
Post a Comment