Judul : Turki Bukan (Kini) Mitra Israel
link : Turki Bukan (Kini) Mitra Israel
Turki Bukan (Kini) Mitra Israel
loading...
Turki Bukan (Kini) Mitra Israel
Oleh Nandang Burhanudin
Analis Middle East Eye, seorang Yahudi Yossi Melman, mencatat kegusaran militer dan pemerintah Israel atas sepak terjang Turki, terutama di Syiria, Mediterania, Afrika, Qatar, dan kini Yaman.
Menurutnya, Turki tidak lagi menjadi Mitra strategis Israel selama 50 tahun, yang berakhir tahun 2002 sejak AKP meraih suara mayoritas di Pemilu Turki. Israel menyebutnya dengan istilah "Turkey's expanded encroachment" (Perluasan dan ekspansi Turki).
Pengaruh Turki di bidang politik, ekonomi, budaya, dan militer, terbentang daei Mediterania ke Laut Merah dan Samudra Hindia. Hal yang menjadi bisa mengancam sekutu dan mitra Israel di kawasan: Siprus, Yunani, Mesir, Sudan, Arab Saudi , Suriah, Kurdistan Irak, Uni Emirat Arab dan Libya timur Khalifa Haftar.
Buletin Prancis Intelligence Online melaporkan awal bulan September ini, bahwa MIT, badan intelijen Turki, telah menjalin hubungan yang kuat dengan partai Islah Yaman, yang identik dengan ideologi Ikhwanul Muslimin.
Menurut laporan itu, cover utama untuk meningkatkan pengaruhnya adalah badan IHH, sebuah kelompok kemanusiaan dan bantuan Turki yang mengirimkan bantuan ke Yaman. Padahal, Ishlah sejak lama menjadi wakil Saudi dalam memerangi Houthi. Akan tetapi, Ishlah tidak ragu untuk bekerja sama dengan Turki.
Pada tahun 2010, IHH dengan terkenal mengirim Mavi Marmara, sebuah kapal yang sarat dengan pasokan kemanusiaan dan diawaki oleh aktivis Turki dan internasional pro-Palestina, ke Jalur Gaza. Kapal itu dihentikan dan digerebek oleh komando angkatan laut Israel, dalam insiden kekerasan yang mengakibatkan kematian 10 aktivis Turki.
Tiga tahun kemudian, pemerintah Israel setuju untuk memberi kompensasi kepada keluarga para korban dengan pembayaran $ 21 juta. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf kepada Recep Tayyip Erdogan, yang saat itu adalah perdana menteri Turki. Netanyahu dan kepala keamanannya berharap tindakan itu akan membantu memperlancar hubungan antara kedua negara. Itu belum terjadi. Namun normalisasi, masih jauh dari harapan.
Sebelumnya, Turki dan Israel telah membentuk kemitraan strategis yang tangguh yang telah berlangsung hampir 50 tahun. Agen dari Israel Mossad dan MIT Turki bertemu secara teratur, berbagi intelijen dan saling membantu dalam operasi melawan musuh bersama, terutama Suriah.
Kontraktor pertahanan Israel menjual perangkat keras militer Turki yang mencakup tank, rudal, drone, artileri dan peralatan intelijen, serta meningkatkan avionik pesawat tempur. Antara 1985 dan 2000, kesepakatan ini bernilai lebih dari $ 5 miliar.
Tetapi selama dekade terakhir, ketika Erdogan mengkonsolidasikan kekuatannya di dalam negeri dan menyadari bahwa harapan dan impian Turki untuk bergabung dengan Uni Eropa semakin memudar, Turki menjauhkan diri dari Israel.
Israel semakin mengkhawatirkan, pertemuan intensif pemimpin Turki dengan sayap militer Hamas. Menurut Shin Bet, dinas keamanan dalam negeri Israel, Salah al-Aruri, seorang komandan Hamas yang pada tahun 2007 dideportasi oleh Israel, mendirikan markas besarnya di Turki. Menurut Israel, sekarang berpindah-pindah antara Beirut dan Istanbul, diduga merencanakan serangan terhadap sasaran Israel. Pejabat Turki berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Turki dengan nyata menjadi elemen penting dalam pertemuan semua kelompok Palestina di Istambul. Hamas-Fatah-Jihad Islam, berkumpul di Turki untuk membicarakan perlawanan terhadap kebrutalan Israel dan beberapa pemerintah Arab yang kini menjaga jarak dengan Palestina, tapi mendekat ke Israel.
Kekhawatiran Israel diperparah dengan kenyataan bahwa Turki kini telah mencapai titik ideal sebagai produsen teknologi dan alutsista beragam; 700 proyek teknologi dan persenjataan, 5 perusahaan Turki mengalahkan Israel, ratusan komponen F35 AS dibuat Turki, pengayaan uranium yang hampir tuntas, kapal induk, kapal selam, hingga rudal jarak jauh dan satelit militer.
Mereka membayangkan, berhadapan dengan HAMAS saja, Israel kalang kabut. Apalagi jika HAMAS mampu alih teknologi je jalur Gaza. Jelas menyeramkan.
Wajar bila polisi Israel dan Shin Bet memantau dengan cermat peningkatan aktivitas Turki di Yerusalem Timur, melalui TIKA, badan bantuan resmi pemerintah Turki. Bagi Israel, TIKA yang mendonasikan uang, makanan dan modal usaha untuk warga Palestina, adalah ancaman telak.
Fitnah yang disebarkan untuk menakut-nakuti Mesir, Saudi, Bahrain, UAE, oleh Otoritas Israel adalah propaganda bahwa pekerjaan budaya dan kemanusiaan Turki sebenarnya kedok mempromosikan ideologi Ikhwanul Muslimin, serta visi agung Erdogan untuk memulihkan hari-hari kejayaan Kekaisaran Ottoman, yang memerintah Palestina selama berabad-abad hingga Perang Dunia Pertama.
Jika ada yang berpendapat sama. Ketahuilah, meraka telah menjadi buzzer Zionisnesia.
Gambar: Drone Goksungur yang sukses menggunakan mesin pesawat tempur, bisa terbang melebihi kecepatan cahaya dan akan digunakan militer Turki tahun 2021.
Sumber : FB
Turki Bukan (Kini) Mitra Israel By: Nandang Burhanudin ***** Analis Middle East Eye, seorang Yahudi Yossi Melman,...
Dikirim oleh Nandang BUrhanudin pada Jumat, 25 September 2020
Begitu deh artikelnya Turki Bukan (Kini) Mitra Israel
sudah kamu baca sampai selesai. Turki Bukan (Kini) Mitra Israel Nah kali ini, moga aja bisa ngasih manfaat untuk kalian semua ya. so, sampai jumpa di postingan artikel berikutnya.
Kamu sekarang membaca artikel Turki Bukan (Kini) Mitra Israel dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2020/09/turki-bukan-kini-mitra-israel.html
loading...
0 Response to "Turki Bukan (Kini) Mitra Israel "
Post a Comment