Judul : Moeldoko ke Gatot Nurmantyo Bilang 'Jangan Ganggu Stabilitas Politik', Fahri Hamzah : Pemerintah Sipil, Tapi Kosa Katanya Militer
link : Moeldoko ke Gatot Nurmantyo Bilang 'Jangan Ganggu Stabilitas Politik', Fahri Hamzah : Pemerintah Sipil, Tapi Kosa Katanya Militer
Moeldoko ke Gatot Nurmantyo Bilang 'Jangan Ganggu Stabilitas Politik', Fahri Hamzah : Pemerintah Sipil, Tapi Kosa Katanya Militer
Manuver politik Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membuat gerah beberapa pihak. Diantaranya adanya aksi yang menolak KAMI di Surabaya, dan terakhir ketika Gatot Nurmantyo mau menabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada hari Rabu (30/9/2020).
Pihak Istana yang diwakili oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko angkat bicara terkait manuver KAMI. Mantan Panglima TNI menegaskan apa yang dilakukan oleh juniornya, Gatot Nurmantyo Cs sudah mengganggu stabilitas politik, maka ada tindakan yang harus ditempuh.
"Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada risikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," ujar Moeldoko seperti dilansir dari laman Viva.
Pernyataan Moeldoko ditanggapi oleh petinggi Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. Tuduhan seperti pemerintah sipil memakai kosa kata militer.
'Gampang banget orang dituduh mengganggu stabilitas politik. Pemerintah sipil, tapi kosa katanya militer. Militer zaman baheula,' kata Fahri dalam twittnya.
Gampang banget orang dituduh mengganggu stabilitas politik. Pemerintah sipil tapi kosa katanya militer...militer zaman baheula... https://t.co/zLEs9E4Wwn
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) October 2, 2020
Menurut Fahri, sikap para pembantu Presiden Jokowi dalam melihat oposisi dan suara-suara kritis masih memakai kacamata pra-reformasi dan pra-demokrasi. Padahal Presiden berkali-kali mengatakan bahwa sikap kritis tidak menghalangi kita untuk bersahabat.
Ketika Presiden Jokowi memberikan bintang mahaputra ke Fahri Hamzah dan Fadli Zon pernah menyatakan, bahwa kritik adalah perbedaan dan tidak menghalangi kita untuk berteman.
"..Pak Fadli Zon dan pak Fahri Hamzah teman baik saya.." Jadi kata pak Jokowi pengkritik itu teman baik.
Masih menurut Fahri, Pengkritik bukan sekedar teman baik pemerintah bahkan teman sejati. Dalam negara demokrasi bahkan keberadaan oposisi adalah syarat bagi demokrasi itu sendiri. Tapi pemerintah selalu mengirim sinyal ganda. Gamang di depan corona, gamang juga di depan oposisi.
Sementara itu, sinyal kepercayaan diri pemerintah bahkan negara nampak dari sikap tenang menghadapi oposisi dan perbedaan pendapat. Semakin tenang ia nampak makin besar dan gagah kuasa. Semakin panik maka ia nampak makin kecil dan lemah.
Kita semua sedang menghadapi bencana besar. pemerintah harus bisa mempersatukan bangsa kita menghadapi pandemi ini. Setelah krisis kesehatan ini, kita menghadapi resesi. Lalu kalau kita tidak bersatu maka kita akan menjadi korban krisis ini. Kenapa kita memilih jadi korban?
Kita sangat berharap para pemimpin memahami situasi. Lalu dengan cara yang arif memimpin sebuah orkestra rekonsiliasi. Ini sama sekali berarti orang tidak boleh kritik dan berpendapat. Tapi suara negara dan pemerintah harus menjadi kiblat bagi sikap positif bersama.
Semoga saran sederhana dimengerti. Karena ini adalah ide yang sangat elementer. Tapi jika ini saja sulit dipahami ya gapapa. Kita hanya perlu bersabar. Sampai batas kesabaran masih ada. Dan sampai pemerintah masih sanggup bertahan. 🙏
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) October 2, 2020
Begitu deh artikelnya Moeldoko ke Gatot Nurmantyo Bilang 'Jangan Ganggu Stabilitas Politik', Fahri Hamzah : Pemerintah Sipil, Tapi Kosa Katanya Militer
Kamu sekarang membaca artikel Moeldoko ke Gatot Nurmantyo Bilang 'Jangan Ganggu Stabilitas Politik', Fahri Hamzah : Pemerintah Sipil, Tapi Kosa Katanya Militer dengan alamat link https://goesviralblog.blogspot.com/2020/10/moeldoko-ke-gatot-nurmantyo-bilang.html
0 Response to "Moeldoko ke Gatot Nurmantyo Bilang 'Jangan Ganggu Stabilitas Politik', Fahri Hamzah : Pemerintah Sipil, Tapi Kosa Katanya Militer"
Post a Comment